Bagaimana cara terbentuknya gas rumah kaca?
Emisi karbon berlebih menjadi salah satu penyebab terbentuknya gas rumah kaca yang masih menjadi masalah hingga saat ini. Pada dasarnya, fenomena emisi karbon merupakan hal yang wajah. Meskipun demikian, penggunaan berlebih oleh banyak industri dan perusahaan mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.
Oleh sebab itu, berbagai pihak terus berusaha melakukan upaya dalam menurunkan efek buruk gas rumah kaca bagi keberlangsungan makhluk hidup.
Mengenal Gas Rumah Kaca
Penyebab terbentuknya gas rumah kaca didasari oleh cahaya matahari yang tidak mampu lagi memantulkan sinarnya secara sempurna keluar atmosfer bumi. Suhu bumi yang terus meningkat kemudian menyebabkan pemanasan global atau global warming.
Istilah efek rumah kaca sudah dipopulerkan oleh ilmuwan Joseph Fourier sejak tahun 1824 silam. Menurutnya, efek rumah kaca terjadi akibat proses pemanasan yang disebabkan oleh komposisi atmosfer. Fenomena ini sangat membahayakan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.
Ekosistem yang rusak akan sangat memengaruhi keberlangsungan berbagai makhluk hidup. Jika tidak ditanggulangi, dampak buruk yang terjadi dari fenomena ini dapat menjadi sangat fatal.
Proses dan Penyebab Terbentuknya Gas Rumah Kaca
Awal mula terjadinya efek rumah kaca disebabkan oleh pantulan sinar matahari yang kemudian mengakibatkan rusaknya lapisan ozon. Lapisan ozon memiliki fungsi utama untuk menghambat sinar matahari yang berada di atmosfer. Jika lapisan ozon rusak, maka suhu bumi pun akan terus meningkat. Pemanasan di bumi juga akan makin parah karena tingkat karbon dioksida yang juga akan terus bertambah.
Selain karbon dioksida, terdapat beberapa zat lainnya yang menjadi penyebab terbentuknya gas rumah kaca. Beberapa zat tersebut di antaranya ialah metana, belerang dioksida, dan masih banyak lagi. Kehadiran zat-zat ini dipicu oleh banyaknya proses pembakaran bahan bakar minyak dan sejenisnya pada berbagai jenis industri.
Efek rumah kaca sebenarnya tetap diperlukan oleh bumi. Meskipun demikian, tingkat gas rumah kaca hari ini sudah melewati level normal. Akibatnya, suhu di permukaan bumi menjadi semakin tidak stabil. Panas bumi yang seharusnya bisa dipantulkan keluar atmosfer menjadi terperangkap di dalam bumi.
Hal ini diperparah oleh penggunaan kendaraan bermotor serta limbah gas industri yang juga menjadi salah satu penyumbang emisi karbon terbesar di bumi.
Dampak Negatif Gas Rumah Kaca
Efek rumah kaca telah memberikan banyak kerugian bagi iklim dan ekosistem. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dihasilkan oleh gas rumah kaca bagi kehidupan.
-
Kerusakan Ekosistem Laut
Suhu laut yang meningkat drastis membuat terumbu karang menjadi sulit berkembang. Beberapa jenis ikan pun mengalami kesulitan untuk beradaptasi pada kenaikan suhu di permukaan laut.
-
Perubahan Iklim Global
Beberapa daerah di bumi mengalami kenaikan suhu yang cukup signifikan. Mulai dari daerah tropis yang makin panas bahkan sebelum musim kemarau, hingga wilayah semula cenderung dingin kini juga memiliki suhu makin hangat.
-
Naiknya Permukaan Air Laut
Mencairnya es di kutub utara menjadi penyebab naiknya permukaan air laut. Beberapa wilayah di seluruh dunia pun semakin sering dilanda banjir rob setiap tahunnya. Banyak kota-kota besar diprediksi memiliki risiko tenggelam akibat pemanasan global ini.
-
Perubahan Ekologis
Karena iklim dan ekosistem bumi mengalami perubahan akibat pemanasan global, berbagai flora dan fauna pun akan mengalami perubahan struktur morfologi maupun fisiologi demi bertahan hidup. Hal ini dapat dilihat dari berbagai jenis hewan yang terus berpindah habitat untuk mencari sumber makanan yang lebih banyak dari waktu ke waktu.
-
Mengganggu Stabilitas Negara
Fenomena gagal panen menjadi salah satu bukti bahwa gas rumah kaca memberikan dampak negatif bagi perekonomian pada sebuah negara. Dengan demikian, pemanasan global juga mengancam kebutuhan pangan seluruh penduduk dunia.
Zat-Zat yang Menimbulkan Efek Rumah Kaca
Berikut merupakan beberapa jenis zat yang menjadi penyebab terbentuknya gas rumah kaca yang perlu masyarakat ketahui.
1. Karbon Dioksida
Zat karbondioksida didapatkan dari hasil pembakaran bahan bakar minyak dan sejenisnya. Dalam keadaan normal, karbon dioksida tidaklah membahayakan. Meskipun demikian, zat ini dapat mengancam atmosfer bumi jika digunakan terlalu berlebihan.
2. Belerang Dioksida
Belerang dioksida bisa ditemukan pada batu bara dan minyak bumi. Pembakaran yang menghasilkan belerang dioksida berpotensi menyebabkan pemanasan global.
3. Nitrogen Oksida
Reaksi antara nitrogen dan oksigen akan menghasilkan nitrogen oksida. Wilayah dengan kepadatan lalu lintas tinggi memicu munculnya polusi udara yang berasal dari nitrogen oksida.
4. Metana
Gas metana merupakan produksi gas alam, minyak bumi, pembusukan limbah organik, serta diproduksi oleh hewan ternak seperti sapi. Meskipun mampu menghasilkan energi yang besar, gas metana juga memiliki potensi yang dapat membahayakan lingkungan. Oleh sebab itu, gas ini menjadi salah satu zat pemicu terjadinya efek rumah kaca.
5. Klorofluorokarbon
Klorofluorokarbon juga merupakan salah satu zat penyebab terbentuknya gas rumah kaca. Dengan pemakaian yang bijak, gas ini aman karena tidak mudah terbakar dan tidak beracun. Klorofluorokarbon berasal dari pendingin ruangan, seperti AC, kulkas, cairan pembersih, dan minyak wangi semprot. Melalui Protokol Montreal, klorofluorokarbon sudah mulai dihentikan secara bertahap.
Hal ini dikarenakan menipisnya lapisan ozon akibat penggunaan Klorofluorokarbon yang berlebihan. Kadar gas Klorofluorokarbon tinggi membuat suhu di muka bumi meningkat tajam.
Verifikasi/Validasi Gas Rumah Kaca berdasarkan ISO 14065
Sejak tahun 2021, pemerintah terus berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 29%. Adapun target penurunan emisi gas dari dukungan internasional adalah sebesar 41% pada tahun 2030 mendatang.
Untuk merealisasikan dan menyukseskan target ini, pemerintah menerapkan aturan wajib kepada setiap perusahaan untuk memenuhi validasi dan verifikasi efek rumah kaca dengan standar ISO 14065.
Sistem Manajemen Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca ISO 14065 ini juga menghadirkan berbagai jenis alat pengembangan program dengan tujuan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca dari berbagai perusahaan.
Dengan menjalankan standar ini, perusahaan diharapkan mampu beroperasi sesuai dengan skema perdagangan emisi. Adapun tiga bagian standar perhitungan dan verifikasi dalam standar ini di antaranya adalah sebagai berikut:
- Berhubungan dengan kondisi spesifik untuk desain dan pengembangan organisasi ataupun ketersediaan inventarisasi efek rumah kaca.
- Berisikan detail penentuan tingkat, pemantauan, hingga pelaporan pengurangan emisi dan penghapusan proyek efek rumah kaca.
- Melakukan uraian kondisi serta rekomendasi dalam menetapkan persetujuan dan kontrol informasi gas rumah kaca.
Pelaksanaan Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca wajib dilakukan oleh para pelaku industri khususnya di sektor energi untuk menjaga keberlangsungan lingkungan. Hasil laporan validasi dan verifikasi ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan konsumen hingga investor apakah perusahaan turut menyumbang berbagai jenis zat penyebab terbentuknya gas rumah kaca atau seberapa efektif dan efisien program penurunan emisi yang telah perusahaan Anda lakukan.
Anda dapat Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca dengan lembaga tepercaya dan profesional seperti Sucofindo. Simak detail layanan dan jasa ini selengkapnya di laman situs Sucofindo.