Sertifikasi

Prosedur, Manfaat, dan Implementasi Sertifikasi HACCP

Tingkatkan Keamanan Produk dengan Sertifikasi HACCP

Industri pangan kian berkembang di Indonesia. Agar bisa dipercaya oleh konsumen, setiap perusahaan yang memproduksi makanan dan minuman perlu memiliki sertifikasi HACCP. Perusahaan yang tidak memiliki sertifikasi ini, bukannya tidak dipercaya tetapi masyarakat cenderung akan memilih aman dengan membeli produk-produk yang sudah tersertifikasi. 

Peran sertifikasi ini tidak hanya penting untuk menambah kepercayaan dari masyarakat, tetapi juga menambah nilai dan kualitas produk itu sendiri. 

Apa itu Sertifikasi HACCP

HACCP atau Hazard Analysis and Critical Control Point adalah suatu metode yang digunakan untuk memastikan tingkat keamanan dari produk makanan. Metode ini sudah diakui internasional dan sudah menjadi standar dari semua perusahaan pangan di dunia. 

Di dalam HACCP, ada proses untuk melakukan identifikasi, analisis, serta mengelola faktor risiko yang dapat membahayakan konsumen selama proses produksi berlangsung. Metode ini dimulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas dan aman, kemudian produksi, hingga ke penanganan distribusi produk ke konsumen. 

Sertifikat HACCP menjadi jaminan jika produk makanan aman untuk dikonsumsi oleh pelanggan. Dengan menerapkan metode ini, perusahaan bisa terhindar dari kerugian akibat salah penanganan produk, atau hal tidak terduga yang berkaitan dengan keselamatan konsumen. 

Karena manfaatnya yang begitu banyak, maka tidak heran jika kini banyak perusahaan yang mulai mengajukan sertifikasi ini untuk meningkatkan layanan ke konsumen. Anda bisa menggunakan Sucofindo untuk membantu proses pengajuan sertifikasi pangan ini.

Prosedur Sertifikasi HACCP

Untuk memperoleh sertifikasi keamanan pangan ini, Anda perlu menyiapkan beberapa persyaratan dan mengikuti prosedurnya. Syarat yang harus dipenuhi seperti: 

  • Perusahaan sudah memahami aturan mengenai jaminan mutu serta keamanan pangan. 
  • Menerapkan tujuh prinsip dasar HACCP. 
  • Memiliki area yang menjadi tempat untuk memproduksi produk. 
  • Memiliki staf yang bertanggung jawab untuk mengontrol mutu serta jaminan keamanan dalam produksi. 
  • Memiliki dokumen perusahaan seperti Akta Pendirian, SIUP, NPWP, TDP, Surat Izin Usaha. 

Begitu semua syarat sudah dipenuhi, saatnya mengikuti prosedur yang sudah ditetapkan untuk mengurus sertifikasi jaminan mutu serta keamanan pangan ini. 

1. Persiapan 

Di tahap ini, perusahaan memahami dulu tentang persyaratan HACCP. Ada baiknya jika perusahaan menunjuk satu staf sebagai penanggung jawab untuk mempersiapkan semuanya. Bisa juga staf tersebut diikutkan pelatihan tentang HACCP di Sucofindo dulu. 

2. Mengimplementasikan Sistem HACCP

Sistem HACCP memiliki rancangan yang spesifik tiap jenis produk makanan. Maka, setelah memahami ilmunya, Anda perlu mengimplementasikan dulu semua metode HACCP dalam proses pemilihan bahan baku, produksi, hingga pendistribusian produk. 

Di dalam sistem HACCP, produk pangan dikelompokkan menjadi: 

  • Produk susu
  • Lemak dan minyak
  • Sayuran dan buah-buahan
  • Serelia 
  • Roti atau bakery
  • Ikan
  • Daging, dan sebagainya. 

Lingkup HACCP meliputi area produksi, produk, serta prosesnya. Maka, dalam penerapan sistem ini, perlu pembuatan rancangan untuk tiap-tiap kelompok produk. Satu sertifikasi hanya berlaku untuk satu kelompok produk. 

3. Analisis 

Di tahap ini, proses identifikasi kekurangan dari metode HACCP yang diimplementasikan dengan standar yang sudah ada akan dilakukan. Ada tim audit sendiri yang akan melakukan analisis atau evaluasi dari penggunaan sistem selama ini. Bila masih kesulitan, Anda bisa menggunakan layanan konsultan yang membantu proses evaluasi dan analisis seperti Sucofindo. 

4. Bekerjasama dengan Lembaga Sertifikasi

Dapatkan lembaga terpercaya yang akan membantu proses sertifikasi pangan ini. Pastikan lembaga tersebut sudah memiliki standar dan kualifikasi yang ditetapkan oleh pemerintah. 

5. Audit serta Penilaian 

Begitu pengajuan sertifikasi dikirimkan, akan ada tim yang melakukan audit dan menilai kebijakan maupun prosedur keamanan produksi pangan yang sudah dijalankan. Mereka akan mengecek dan memastikan jika semua tahapannya seperti standar HACCP. 

Audit akan terbagi jadi dua tahap, yaitu pemeriksaan dokumen dan inspeksi ke lokasi produksi. Pada tahap inspeksi, hal yang akan dilakukan oleh tim penilai adalah: 

  • Peninjauan lokasi produksi secara menyeluruh. 
  • Wawancara kepada beberapa karyawan secara random untuk memastikan jika staf juga sudah memahami sistem HACCP. 
  • Memeriksa sampel pangan
  • Memberikan ulasan mengenai implementasi HACCP yang dilakukan perusahaan. 

6. Hasil Penilaian

Tahap akhir, tim auditor akan memberikan catatan berupa kekurangan apa saja yang harus diperbaiki. Perusahaan akan diberikan waktu tertentu untuk merevisi kembali dokumentasi sistem HACCP. 

Selanjutnya, hasil perbaikan akan dilaporkan kembali ke tim auditor dan ada pengecekan ulang untuk memastikan sudah ada perbaikan sesuai yang disarankan. Begitu perbaikan sudah sesuai, sertifikat akan diterbitkan.

Manfaat Sertifikasi HACCP

Adapun manfaat dari penerapan sertifikasi keamanan pangan ini adalah: 

  1. Mampu meningkatkan kepercayaan konsumen. 
  2. Menaikkan citra dari produk tersebut. 
  3. Melebarkan jaringan bisnis. 
  4. Memberi jaminan akan keamanan dan kualitas produk. 
  5. Media untuk promosi produk. 

Implementasi Sertifikasi HACCP

Akan lebih mudah implementasi dan pengajuan sertifikasi ketika Anda menggunakan layanan konsultan terpercaya seperti Sucofindo. Mudah dan cepat. Anda hanya perlu menyiapkan dokumen yang dibutuhkan. Kemudian, dari tim Sucofindo akan memberikan arahan apa saja yang harus dilakukan agar bisa lolos dari tim auditor. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai layanan sertifikasi. Anda  bisa membaca artikel kami di sini. Jika Anda dan perusahaan Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait layanan kami, hubungi dan konsultasikan hal tersebut di sini.

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait