ArtikelSertifikasi

Penyebab Utama Emisi Gas Rumah Kaca dan Solusi Preventifnya

Pengaruh Industri Terhadap Emisi Gas Rumah Kaca

Emisi gas rumah kaca memang menjadi isu yang selalu hangat diperbincangkan. Hal ini memang bukanlah masalah yang baru karena sudah berlangsung sejak bertahun-tahun lamanya. Hal ini tentu sangat berpengaruh pada perubahan iklim yang tengah terjadi saat ini.

Dengan kemajuan teknologi dan industri saat ini, tentu berkontribusi besar pada terjadinya perubahan iklim dan emisi karbon yang terjadi. Sayangnya, seiring berjalannya waktu, hal ini juga banyak membawa dampak buruk. Bahkan hingga saat ini, banyak pihak yang terus berupaya menurunkan efek buruk tersebut bagi lingkungan.

Penyebab Utama Emisi Gas Rumah Kaca

Sebetulnya, penyebab utama dari kondisi ini adalah konsentrasi gas-gas dari rumah kaca yang cukup tinggi. Gas-gas tersebut lebih banyak dihasilkan oleh aktivitas manusia seperti berikut ini.

1. Perilaku Manusia

Perilaku masyarakat yang konsumtif nyatanya memiliki andil yang cukup besar yaitu sebesar 60% pada peningkatan suhu di bumi. Kebutuhan manusia akan energi yang besar seperti yang berasal dari listrik dan batu bara membuat bumi ini semakin panas. 

Bahkan hal seperti kebutuhan akan pakaian yang bertambah setiap tahunnya juga membuat industri tekstil semakin marak dan  menghasilkan pencemaran yang cukup berdampak untuk kehidupan. Penggunaan produk elektronik yang berlebihan juga menjadi penyebab yang tanpa disadari berkontribusi pada perubahan iklim.

2. Penumpukan Sampah yang Berlebihan

Hal ini memang erat kaitannya dengan perilaku manusia. Sampah yang merupakan barang yang sudah tidak terpakai seperti pakaian, kemasan anorganik, kemasan plastik, dan masih banyak lagi merupakan sampah yang sulit untuk terurai dan tumpukannya dapat menimbulkan gas yang tentunya memberikan efek buruk bagi lingkungan.

Perlu Anda ketahui bahwa sampah yang semakin menumpuk dapat menimbulkan masalah lingkungan yang cukup serius. Salah satu jenis sampah yang mengakibatkan masalah yang cukup besar adalah sampah plastik. 

Sekalipun pada awalnya diciptakan untuk mempermudah manusia mengemas barang atau makanan, karena terbentuk dari zat kimia, maka sampah plastik sangat sulit terurai oleh tanah.

3. Penebangan Hutan Besar-besaran

Hutan menjadi tempat dimana pepohonan bebas tumbuh dan mampu menghasilkan oksigen dengan jumlah terbesar di dunia. Pepohonan juga berfungsi untuk menyerap karbondioksida yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk kesehatan. 

Namun dikarenakan banyaknya penebangan pohon yang digunakan untuk kebutuhan manusia, fungsi hutan menjadi tidak ideal dan membuat pasokan oksigen semakin menipis sehingga menyebabkan terjadinya emisi gas rumah kaca

Tak sampai disitu saja, dengan berkurangnya pepohonan, dapat menyebabkan air tanah juga ikut berkurang. Hal ini tentu akan sangat berbahaya karena manusia tidak bisa hidup tanpa air. 

4. Penggunaan Bahan Bakar Fosil 

Bahan bakar yang berasal dari fosil seperti bensin, solar dan sejenisnya dapat menjadi penyebab munculnya efek rumah kaca. Hal ini dikarenakan pembakaran yang terjadi pada mesin kendaraan dapat menghasilkan karbondioksida dan gas lain yang menyebabkan pemanasan. 

Jika terus menerus terjadi dalam jangka waktu yang panjang, kondisi ini dapat merusak lapisan ozon. Semakin menipis lapisan ozon tersebut, semakin besar pula kemungkinan terjadinya radiasi matahari ke bumi.

5. Pemakaian Pupuk Kimia yang Tinggi

Tingginya pemakaian pupuk kimia pada bidang pertanian juga berperan dalam menyebabkan emisi gas rumah kaca. Hal ini dikarenakan zat-zat kimia yang digunakan dalam proses produksinya dapat merusak lapisan ozon.

Jenis Gas Rumah Kaca

Terjadinya efek rumah kaca tak luput dari adanya berbagai jenis gas rumah kaca. Berikut adalah daftarnya:

1. Karbon dioksida

Jenis gas ini terbentuk dari satu atom karbon dan dua atom oksigen hingga menghasilkan molekul karbon dioksida. Molekul ini membentuk sebagian kecil dari atmosfer, namun memiliki efek yang cukup besar pada perubahan iklim. 

2. Metana

Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang kuat dan juga mampu menyerap panas lebih banyak dibandingkan dengan karbon dioksida.

Gas ini terbentuk dari satu atom karbon dan empat atom hidrogen. Meskipun gas ini hanya ditemukan dalam jumlah yang kecil di atmosfer, namun dapat memberi dampak yang cukup besar pada pemanasan global.

3. Ozon

Ozon atau trioksigen dapat membantu menangkal radiasi matahari yang berbahaya bagi kulit. Jika lapisan ini mengalami kerusakan, kemungkinan besar radiasi matahari pun akan lebih cepat terjadi dan membahayakan manusia juga makhluk lainnya di bumi.

4. Dinitrogen oksida

Atau lebih dikenal sebagai penambah kecepatan pada kendaraan dan roket ini, secara alami dihasilkan oleh laut dan juga bakteri yang ada di tanah.

Namun tak hanya itu saja, senyawa ini juga dapat dihasilkan oleh aktivitas pabrik, pembangkit listrik dan penggunaan pupuk. Terlalu banyaknya senyawa ini, dapat merusak lapisan ozon. 

Dengan rusaknya lapisan ozon tersebut dapat membuat makhluk hidup terpapar radiasi matahari dan kemungkinan terburuknya adalah manusia dapat mengalami kanker kulit. 

5. Klorofluorokarbon

Senyawa ini tercipta oleh manusia yang berasal dari menggabungkan unsur klorin, karbon, fluorin, dan juga hidrogen. Salah satu tujuan pembuatan senyawa ini yang paling terkenal adalah untuk menciptakan freon. 

Sama halnya seperti dinitrogen oksida, senyawa ini juga dapat merusak lapisan ozon dan memperkuat efek rumah kaca yang dapat menambah panas bumi. 

Solusi Efektif Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca 

Untuk mengurangi efek rumah kaca yang terjadi, terdapat beberapa solusi atau cara yang dapat dilakukan, diantaranya:

1.Penggunaan Sumber Energi Terbarukan

Penggunaan sumber energi terbarukan semakin penting dalam upaya mengurangi ketergantungan kita pada bahan bakar fosil yang terbatas dan berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca. Sumber energi terbarukan didapatkan dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, seperti matahari, angin, air, dan panas bumi.

2. Menghemat Penggunaan Energi Listrik

Pastikan untuk menggunakan energi listrik seperlunya saja. Dengan demikian, kita dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi penggunaan energi yang berasal dari batu bara mulai dari hal terkecil.

3. Ubah Penggunaan Pupuk Kimia Menjadi Pupuk Organik

Untuk membuat hasil pertanian melimpah, tidak harus selalu menggunakan pupuk kimia, Anda juga dapat menggantinya menjadi pupuk organik. Apabila penggunaan pupuk kimia dapat berkurang, maka emisi gas dinitrogen oksida dapat berkurang.

4. Mengolah Limbah dari Peternakan

Limbah merupakan salah satu penyumbang efek rumah kaca yang cukup berpengaruh terutama untuk limbah peternakan. 

Untuk mengurangi emisi karbon dioksida dan metana yang terdapat pada limbah jenis ini, Anda dapat mengolah limbah tersebut menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi alternatif yang dapat menggantikan bahan bakar fosil.

5. Melakukan Sertifikasi ISO 14065 bagi Perusahaan

Bagi perusahaan, sertifikasi ISO 14065 berperan penting dalam memverifikasi dan memvalidasi terkait informasi lingkungan. Sertifikasi ini juga menjadi tanda bahwa perusahaan berkomitmen dan ikut berpartisipasi dalam menangani emisi gas rumah kaca.

Untuk mewujudkan perusahaan yang turut serta berkontribusi dalam menangani efek rumah kaca, Anda dapat mempercayakannya kepada lembaga verifikasi dan validasi yang kompeten untuk menerbitkan sertifikasi tersebut, seperti SUCOFINDO.

Kami hadir untuk memudahkan perusahaan yang ingin memasuki skema sertifikasi pengurangan emisi gas rumah kaca.  Untuk lebih jelasnya, Anda dapat menemukan informasi lengkapnya dengan mengunjungi laman SUCOFINDO !

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait