Apa Itu TKDN?
Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) merupakan suatu aspek penting dalam hal rantai pasokan di dalam negeri. Kementerian yang bertanggung jawab pada aspek satu ini adalah Kementerian Perindustrian. TKDN memberikan pengaruh penting pada pemasaran dan pengadaan barang di masyarakat, namun apa itu TKDN?
Di dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai pengertian TKDN serta berbagai komponen perhitungan, manfaat serta sektor prioritas dalam penetapan TKDN. Selain itu, akan dijelaskan alasan mengapa nilai TKDN dalam pengadaan barang dan jasa dianggap sangat penting.
3 Jenis Perhitungan TKDN
Mengenai pengertian TKDN, secara garis besarnya adalah nilai persentase dari komponen berbagai produksi di dalam negeri. Nilai produksi tersebut terdiri dari biaya pengangkutan suatu item penawaran harga barang dan jasa.
Terdapat 3 jenis komponen perhitungan atau penilaian produk barang dan jasa TKDN. Jenis perhitungan ini ditujukan pada perusahaan yang dipersyaratkan untuk memiliki TKDN pada barang dan jasa yang dimiliki. Untuk lebih jelasnya, simak pembahasan perhitungan TKDN di bawah ini:
1. Perhitungan Komponen dalam Negeri Pada Barang
Definisi barang ialah untuk setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak maupun tidak bergerak yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau dimanfaatkan oleh Pengguna Barang. Perhitungan TKDN barang menghitung persentase komponen dalam negeri dari material yang digunakan, kewarganegaraan tenaga kerja, serta kepemilikan dan negara asal alat kerja dipakai.
Perlu diketahui bahwa perhitungan TKDN barang dilakukan terhadap setiap jenis barang. Jenis barang merupakan barang yang diproduksi berdasarkan proses produksi dan bahan baku (material) yang sama. Sehingga jika perusahaan Anda memproduksi beberapa jenis barang dengan menggunakan proses produksi dan bahan baku yang berbeda-beda, maka harus dilakukan perhitungan TKDN tersendiri untuk masing-masing jenis barang tersebut.
2. Perhitungan Komponen dalam Negeri Pada Jasa
Perhitungan komponen TKDN jasa memperhitungkan kewarganegaraan tenaga kerja, alat & fasilitas kerja, serta jasa umum yang digunakan dalam melakukan jasa yang diperdagangkan. Biaya yang diperhitungkan ialah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan jasa yang dihitung sampai di lokasi pengerjaan (On Site).
3. Perhitungan Komponen dalam Negeri Barang dan Jasa
Jenis terakhir adalah perhitungan komponen TKDN barang dan jasa yang mana kombinasi dari dua poin sebelumnya. Perhitungan komponen lokal atasbahan baku/material yang digunakan dan peralatan kerja digabungkan dengan tenaga kerja, jasa umum, konstruksi/fabrikasi, dan fasilitas kerja. Semakin banyak komponen-komponen tersebut yang berasal dari dalam negeri, maka semakin tinggi pula nilai TKDN atas produk tersebut..
Sektor Prioritas dalam Penetapan TKDN
Tentunya penerapan program TKDN ini memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adanya persyaratan nilai TKDN pada setiap proses tender pengadaan barang atau jasa bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan industri dalam negeri.
Maka dari itu, tidak asing jika beberapa sektor barang dan jasa menjadi prioritas dalam memaksimalkan penerapan TKDN. Berikut ini sektor-sektor prioritas pemerintah dalam penetapan TKDN:
- Industri alat-alat kesehatan dengan nilai prioritas: >60%
- Industri alat-alat atau mesin pertanian, dengan nilai prioritas: >43%
- Industri peralatan minyak dan gas, dengan nilai prioritas: >24-40%
- Industri listrik nasional, dengan nilai prioritas: >40%
- Industri pembangkit listrik, dengan nilai prioritas: >30-70%
- Industri gardu induk, dengan nilai prioritas: >17-65%
5 Manfaat Penerapan TKDN
TKDN memiliki berbagai manfaat bagi pemerintah maupun masyarakat Indonesia. Secara singkat, penerapan TKDN dapat meminimalisasi produk impor dan meningkatkan daya saing produk di dalam negeri. Untuk lebih jelas informasi mengenai penerapan TKDN, dapat menyimak pembahasan mengenai 5 manfaat TKDN berikut ini:
1. Tercipta Lapangan Kerja Baru
Manfaat pertama yang diharapkan untuk penerapan TKDN di Indonesia adalah terciptanya lapangan kerja baru. Tentu hal ini menjadi concern utama dari pemerintah ketika ingin menerapkan apa itu TKDN. Jika lapangan kerja baru tercipta, tentu tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia akan menurun.
Lapangan kerja baru tercipta karena TKDN berfokus pada pemanfaatan barang dan jasa dalam negeri. Selain itu, TKDN juga bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produksi di dalam negeri. Hal tersebut tentu berkaitan dengan kebutuhan tenaga kerja dalam negeri yang semakin tinggi.
2. Penghematan Devisa Negara
TKDN bermanfaat untuk menghemat devisa negara, yang mana ada kaitannya dengan minimalisasi ketergantungan pada produk impor atau luar negeri. Bayangkan jika masyarakat Indonesia konsumtif dengan produk impor, maka hal tersebut akan menghambat devisa negara meningkat.
Apabila pemerintah menerapkan TKDN, maka belanja pemerintah akan lebih optimal dan terfokuskan pada sektor domestik. Hal tersebut tentu akan bermanfaat sekali pada cadangan devisa negara alias kesempatan untuk tidak boros belanja produk impor.
3. Meningkatkan Pemasukan PPh
Jika TKDN dioptimalkan, maka sudah dapat dipastikan jika pemasukan PPh (Pajak Penghasilan) akan meningkat. Hal tersebut karena produk-produk buatan dalam negeri semakin meningkat drastis, sehingga apa itu TKDN dan berbagai sektor peningkatannya wajib dioptimalkan dan mulai digalakkan pada aspek-aspek strategis.
4. Dukungan Untuk Ekonomi Dalam Negeri
Manfaat TKDN yang keempat adalah terbentuknya dukungan untuk ekonomi di dalam negeri. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa apabila TKDN sudah optimal dari segi penerapan, maka berbagai aspek ekonomi dan sosial akan meningkat kualitasnya.
Misalnya, ekonomi di dalam negeri semakin meningkat. Lalu, PDB Indonesia juga akan meningkat seiring kualitas penduduk dari segi ekonomi juga meningkat. Hal ini tentu menjadikan TKDN sebagai “angin segar” bagi perekonomian di dalam negeri.
5. Meningkatkan Rasa Bangga dengan Produk Dalam Negeri
Terakhir, dapat dikatakan bahwa manfaat TKDN adalah untuk meningkatkan rasa bangga dan percaya pada produk dalam negeri. Inspeksi dan Konsultasi TKDN membuat masyarakat Indonesia memiliki rasa percaya pada kualitas produk dari dalam negeri.
Hal tersebut juga akan berpengaruh pada terjadinya persaingan sehat antara produk dalam dan luar negeri. Secara singkatnya, TKDN akan menjadi acuan untuk meningkatkan produk dalam negeri sama dengan produk internasional dari aspek kualitasnya.
TKDN dalam Pengadaan Barang dan Jasa
Penerapan TKDN dalam pengadaan barang dan jasa dalam pemberdayaan industri dalam negeri, merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan P3DN (Penggunaan Produk Dalam Negeri). Maka dari itu di dalam peraturannya, pemerintah mewajibkan penggunaan produk negeri yang digunakan oleh komponen berikut:
- Sumber pembiayaan yang berasal dari APBN adalah K/L/PD, yang mana APBD juga termasuk dalam pinjaman atau hibah dari dalam negeri atau luar negeri;
- Sumber pembiayaan yang berasal dari APBN juga diperuntukkan BUMN dan BUMD melalui kerjasama antara pemerintah dan swasta.
Kesimpulan dari pembahasan di atas adalah masyarakat juga perlu mengetahui pengertian TKDN beserta komponen, sektor-sektor penerapan dan berbagai manfaatnya. Hal tersebut bertujuan agar produk dalam negeri terus berkembang kualitasnya dan ada aspek masyarakat yang mendukungnya. Sebagai lembaga verifikasi TKDN yang ditunjuk oleh Kementerian Perindustrian, SUCOFINDO melayani jasa konsultasi serta verifikasi nilai TKDN untuk berbagai sektor industri.