Dalam pertambangan, flow meter merupakan alat ukur yang tidak asing lagi penggunaannya ketika proses custody transfer berjalan. Produk migas seperti minyak mentah hingga petrokimia akan dipindahkan dari satu tempat menuju tempat lain menggunakan satu titik sebagai acuan perhitungan.
Flow meter membantu memastikan bahwa kuantitas produk yang diperjualbelikan akurat. Sebab, bila terdapat kesalahan kecil saja dalam ukuran produk yang ditransfer, maka perusahaan akan mengalami kerugian hingga jutaan dolar dalam kurun satu tahun.
Lantas bagaimana flow meter bekerja dalam penggunaannya saat proses serah terima produk migas? Mari intip pembahasannya berikut!
Apa itu Flow Meter?
Flow meter merupakan instrumen yang digunakan untuk mengukur dan menentukan besar aliran dari material seperti fluida, udara, hingga bubu. Flow meter mengukur laju aliran (flow rate) serta volume aliran dalam periode tertentu. Jadi, flow meter bekerja sesuai namanya yaitu sebagai alat pengukur aliran.
Penggunaan flow meter dalam kehidupan sehari-hari banyak ditemukan pada industri rumah tangga, transportasi, hingga industri pertambangan. Banyak jenis flow meter yang bisa Anda bedakan berdasarkan merek, ukuran, jenis cairan, hingga bahan bakarnya.
Masing-masing jenis flow meter penggunaannya menyesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan kapasitas suatu industri yang menggunakannya.
Peran Flow Meter dalam Custody Transfer
Ketika proses serah terima produk migas berlangsung, keberadaan flow meter krusial sebab bisa menjadi parameter dalam meningkatkan efisiensi prosesnya. Flow meter akan memberikan peran sebagai berikut dalam proses serah terima produk migas:
1. Mengetahui Parameter untuk Mengatur Rangkaian Elektronik
Flow meter dapat digunakan untuk mengukur aliran listrik saat proses transfer produk migas. Parameternya bisa berupa flow rate atau kecepatan aliran yang datanya dinyatakan dalam bentuk angka.
Lalu, data tersebut akan menjadi acuan dalam mengatur cara menghasilkan aliran listrik maupun sinyal sebagai input pengontrolan rangkaian elektronik yang lain.
2. Mengetahui Besar Ukuran Aliran pada Material
Pada custody transfer, flow meter akan digunakan dalam mengukur besar aliran yang dipindahkan. Mulai dari gas, bensin, hingga solar, flow meter akan mengetahui ukuran panjang dan besar material tersebut saat dialirkan.
Jadi, ketepatan aliran pun dapat terukur sesuai kebutuhan sebab terdapat data yang diperoleh.
3. Menentukan Tingkat Efektivitas dan Efisiensi
Flow meter juga menghasilkan ukuran yang dapat digunakan sebagai dasar ketika ingin menyesuaikan, atau adjustment, besar maupun kecilnya suatu aliran. Sehingga, penyesuaian tersebut membantu proses transfer lebih efisien ketika dibutuhkan oleh industri.
Sebagai contoh, perusahaan yang mendorong minyak melalui jaringan pipa ingin tahu berapa tepatnya minyak yang diangkut terlibat. Flow meter membantu mengetahui hal tersebut melalui pengukuran aliran atau flow measurement yang tepat dan efektif.
4. Mengukur dan Menghemat Biaya Produksi
Proses custody transfer pun pasti memiliki sejumlah anggaran biaya yang telah ditentukan untuk menunjang kelancaran proses transfer berjalan sesuai perencanaan. Flow meter akan membantu perusahaan menghitung biaya produksi dari data konsumsi daya yang tersedia.
Lalu, perusahaan kemudian dapat menentukan hal-hal seperti besar biaya produksi yang harus dikeluarkan, biaya yang perlu dipangkas, serta biaya yang perlu dipertahankan. Flow meter akan membantu dengan menyajikan data besar ukuran aliran produk.
5. Mengantisipasi Mesin dari Kerusakan
Komponen dalam proses serah terima produk migas seperti pipa, pompa, hingga kompresor merupakan komponen yang terlibat langsung dengan aliran. Bila tidak diperhatikan kapasitasnya, maka komponen tersebut rentan rusak dan berpengaruh pada performanya.
Flow meter akan mengukur besar aliran sehingga bisa mengantisipasi dan meminimalisir kerusakan dari pengontrolan aliran. Hasil analisa flow meter pun dapat Anda jadikan acuan dalam melakukan perawatan berkala. Jadi, mesin bisa lebih tahan lama untuk digunakan.
Cara Kerja Flow Meter dalam Proses Custody Transfer
Flow meter memiliki cara kerja berbeda menyesuaikan jenis yang digunakan pada transfer produk migas. Umumnya, faktor seperti kecepatan aliran, perbedaan tekanan (pressure), volume ruangan, hingga perubahan suhu (temperature).
Selain itu, flow meter memiliki sistem pemasangan yang berbeda. Terdapat cara insert-in, clamp-on, hingga inline. Bila cara insert-in, maka saluran pipa harus dilubangi. Lalu, cara clamp-on yaitu menempelkan flow meter di sisi luar pipa. Sedangkan, cara inline adalah dengan pemotongan saluran pipa.
Sesuaikan kebutuhan pada custody transfer agar dapat memilih flow meter dengan cara kerja dan sistem pemasangan yang cocok. Pertimbangkan hal-hal seperti besar anggaran, kondisi lapangan, hingga posisi pemasangan apakah horizontal atau vertikal.
Berdasarkan jenisnya, terdapat cara kerja flow meter yang bisa digunakan dalam proses transfer produk migas. Berikut merupakan penjelasan ringkasnya:
1. Positive Displacement Flow Meter
Jenis ini merupakan satu-satunya flow meter yang mengukur langsung volume aliran. Fluida akan mengalir di ruangan dengan volume menyesuaikan desain, lalu dipindahkan ke ruangan lain karena putaran ruangan yang disebabkan oleh pressure fluida.
Ruangan tersebut berfungsi untuk menghitung berapa volume fluida yang mengalir ke dalam flow meter. Putaran pada komponen flow meter jenis ini akan menjaga stabilitas ruangan secara terukur, sehingga cocok untuk produk minyak yang bersifat pelumas.
Pelumas tersebut dibutuhkan sebab dapat menjaga flow meter dari risiko aus dari gesekan yang dibutuhkan untuk hasil akurasi yang konsisten. Selain itu, fluida yang homogen dan bersih akan mencegah komponen flow meter dari risiko kemacetan putaran.
2. Velocity Flow Meter
Teknik pada flow meter dengan cara kerja satu ini adalah mengukur kecepatan aliran yang telah dikalkulasikan dengan luas penampang jalur aliran agar menghasilkan flow rate atau laju aliran.
Karakteristik aliran yang laminer cocok untuk jenis ini. Liquid harus padat dan mengisi penuh ruang dalam pipa. Lalu, untuk pembacaan hasil flow meter ini umumnya melalui sensor yang menghasilkan sinyal menyesuaikan penggunaan teknologi yang kemudian diteruskan ke converter atau transmitter.
Lantas, converter tersebut akan menampilkan perhitungan flow rate beserta hasil lain seperti data dan arus.
3. Mass Flow Meter
Sebelum pengaplikasian flow meter jenis ini, perhitungan mass sering menggunakan output flow meter densimeter serta volumetrik. Untuk density pengukurannya secara langsung ataupun menggunakan output dari tekanan serta suhu aliran.
Sedangkan, untuk pengukuran massa aliran dengan volumetrik tidak begitu akurat. Adapun cara kerja mass flow meter adalah menghitung massa fluida yang melakukan pergerakan dinamis secara lebih efisien dan akurat. Produk migas seperti gas alam cocok untuk diukur mass flow-nya dengan flow meter jenis ini.
Demikian cara kerja flow meter pada custody transfer yang menyesuaikan jenisnya. Penggunaan flow meter menjadi upaya memaksimalkan proses transfer produk migas pada saat jual-beli menjadi lebih efisien dan terhindar dari risiko seperti perbedaan jumlah volume produk.
Sucofindo memiliki informasi lebih lanjut mengenai layanan pengujian dan analisis dan Sektor Pertambangan Minyak Bumi, Gas Alam dan Panas Bumi. Jika Anda dan perusahaan Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait layanan kami, hubungi dan konsultasikan hal tersebut di sini.