Artikel

BUKAN SEKADAR GEDUNG TINGGI: TRANSFORMASI WISMA 46 MENUJU GREEN BUILDING BERSERTIFIKAT

Di tengah hiruk-pikuk kota Jakarta, berdiri Wisma 46—gedung pencakar langit legendaris yang sejak 1996 telah menjadi ikon ibu kota. Tapi kini, ia bukan hanya simbol ketinggian arsitektur, tapi juga contoh nyata bagaimana bangunan lama bisa bertransformasi menjadi bangunan ramah lingkungan dan efisien energi.

Lewat perjalanannya meraih sertifikat Green Building peringkat Gold dari Green Building Council Indonesia (GBCI), Wisma 46 membuktikan bahwa bangunan komersial eksisting juga bisa menjawab tantangan keberlanjutan. Dan di balik keberhasilan ini, ada peran penting verifikasi independen oleh SUCOFINDO.

Tekanan Global untuk Gedung Ramah Lingkungan

Saat ini, sektor properti tidak lagi hanya dinilai dari nilai investasinya, tapi juga dari kontribusinya terhadap keberlanjutan dan penghematan energi. Banyak korporasi sudah memasukkan standar ESG (Environment, Social, Governance) ke dalam penilaian aset fisik.

Gedung perkantoran kini dituntut untuk:

  • Menghemat energi dan air 
  • Memiliki sistem daur ulang sampah 
  • Memberikan kenyamanan termal dan pencahayaan alami 
  • Memenuhi standar hijau nasional dan internasional 

Bangunan yang tidak adaptif terhadap isu ini akan kalah bersaing di masa depan.

Banyak Gedung Tidak Tahu Mulai dari Mana

Kenyataannya, banyak pengelola atau pemilik gedung:

  • Belum tahu parameter Green Building
  • Belum melakukan pengukuran konsumsi energi & air secara terstandar
  • Tidak memiliki sistem dokumentasi untuk audit hijau
  • Ragu memulai karena khawatir mahal dan rumit 

Padahal, ada jalur yang terstruktur dan terukur untuk memulai, seperti yang dilakukan Wisma 46.

Studi Kasus: Wisma 46 dan Transformasi Hijau yang Terverifikasi

Wisma 46 menjadi gedung eksisting pertama yang berhasil meraih sertifikat Greenship Existing Building (GEB) peringkat Gold dari GBCI.

Beberapa poin keberhasilan mereka:

  • Efisiensi energi hingga 197 kWh/m²/tahun, jauh lebih baik dari standar SNI 250 kWh/m²/tahun 
  • Optimalisasi pencahayaan alami dan ventilasi untuk efisiensi dan kenyamanan 
  • Sistem pengelolaan air dan limbah yang efisien 
  • Sistem monitoring penggunaan energi secara digital dan terintegrasi 

Dan yang paling penting: seluruh klaim tersebut diverifikasi oleh SUCOFINDO sebagai lembaga independen yang melakukan audit dan validasi lapangan terhadap data-data teknis gedung.

Manfaat Sertifikasi Green Building bagi Wisma 46

1. Efisiensi Energi yang Lebih Tinggi

Dengan penerapan sistem pencahayaan dan pendingin hemat energi, Wisma 46 berhasil menurunkan konsumsi listrik secara signifikan. Hal ini berdampak langsung pada penghematan biaya operasional gedung.

2. Pengelolaan Air yang Lebih Baik

Melalui instalasi sanitasi hemat air dan sistem daur ulang air (greywater), gedung ini mampu mengurangi penggunaan air bersih sekaligus mengurangi limbah cair ke lingkungan.

3. Kualitas Udara & Lingkungan Kerja Meningkat

Penggunaan material bangunan rendah VOC serta peningkatan sistem sirkulasi udara menjadikan lingkungan kerja lebih sehat dan nyaman bagi penghuni gedung, sekaligus menurunkan risiko gangguan kesehatan akibat polusi udara dalam ruangan.

4. Citra dan Reputasi Korporat Lebih Positif

Sertifikasi green building meningkatkan reputasi Wisma 46 sebagai ikon Jakarta yang ramah lingkungan, sekaligus mencerminkan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.

5. Menarik Penyewa dan Investor

Dengan nilai tambah ramah lingkungan, gedung bersertifikat green building lebih diminati oleh perusahaan global, tenant yang sadar lingkungan, hingga investor yang fokus pada ESG (Environmental, Social, Governance).

6. Kontribusi terhadap Target Net Zero Emission

Langkah Wisma 46 ini sejalan dengan upaya global dan nasional dalam menurunkan emisi karbon dan mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Peran SUCOFINDO dalam Sertifikasi Green Building

Sebagai lembaga TIC (Testing, Inspection, Certification), SUCOFINDO menjadi mitra penting dalam proses sertifikasi gedung hijau, mulai dari:

  • Audit konsumsi energi dan air
  • Verifikasi dokumen teknis (sistem HVAC, pencahayaan, sanitasi)
  • Pendampingan penyusunan dokumen Greenship
  • Pengujian emisi dalam ruang & kualitas udara
  • Audit keberlanjutan operasional dan manajemen lingkungan gedung 

Dengan pendekatan menyeluruh, SUCOFINDO memastikan bahwa setiap klaim “ramah lingkungan” benar-benar bisa dibuktikan secara ilmiah dan faktual.

Siapa yang Cocok Mengikuti Jejak Wisma 46?

  • Gedung perkantoran eksisting yang ingin naik kelas dan menarik penyewa kelas A 
  • Hotel dan mal yang ingin menekan biaya operasional dan meningkatkan reputasi 
  • Developer properti yang ingin menyiapkan proyek hijau dari tahap desain 
  • Gedung pemerintahan dan BUMN yang ingin menerapkan prinsip ESG 
  • Kampus, rumah sakit, dan fasilitas publik yang ingin lebih hemat energi & sehat

Dampak Positif Sertifikasi Green Building

✔️ Efisiensi biaya operasional jangka panjang

✔️ Peningkatan nilai aset & kepercayaan penyewa

✔️ Kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan pemerintah

✔️ Kelayakan untuk insentif atau pendanaan hijau

✔️ Lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif

✔️ Posisi lebih kuat dalam penilaian ESG dan reputasi perusahaan

Green Building Adalah Masa Depan, Bukan Sekadar Label

Transformasi Wisma 46 menjadi bangunan hijau menunjukkan bahwa bangunan eksisting pun bisa menjadi contoh keberlanjutan—asal ada komitmen, sistem, dan mitra yang tepat.

Bersama SUCOFINDO, Anda tidak hanya menjalani proses sertifikasi, tapi juga membangun sistem yang terbukti efisien, sehat, dan berkelanjutan.

Karena menjadi hijau bukan hanya soal branding—tapi soal membangun masa depan.

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait