ArtikelKonsultasiPengujian dan Analisis

Sudahkah Perusahaan Anda Ramah Lingkungan?

Perubahan iklim adalah ancaman nyata yang kita hadapi saat ini. Sebagai pelaku bisnis, kita tidak bisa tinggal diam. Salah satu cara untuk berkontribusi adalah dengan membuat kantor kita lebih ramah lingkungan. Selain mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, langkah ini juga bisa meningkatkan citra perusahaan Anda di mata konsumen dan karyawan. Tertarik untuk memulai?

Kenali Fenomena Climate Quitting Yang Berbahaya Untuk Usahamu

Climate quitting, atau dalam bahasa Indonesia bisa diartikan sebagai “mengundurkan diri karena iklim”, adalah sebuah tren di mana karyawan memilih untuk meninggalkan pekerjaan mereka karena merasa perusahaan tempat mereka bekerja tidak cukup melakukan tindakan nyata untuk mengatasi krisis iklim. Mereka merasa nilai-nilai perusahaan tidak sejalan dengan kepedulian mereka terhadap lingkungan.

Untuk mencegah terjadinya climate quitting dan menjaga keberlangsungan bisnis, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menjadi lebih ramah lingkungan. 

Dampak Fenomena Climate Quitting Kepada Perusahaan

Jika perusahaan tidak ramah lingkungan, maka perusahaan tersebut berpotensi menghadapi sejumlah dampak negatif, di antaranya:

Tingkat Pergantian Karyawan Tinggi
Climate quitting akan meningkatkan tingkat pergantian karyawan. Mengganti karyawan membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, mulai dari proses rekrutmen hingga pelatihan karyawan baru.

Kesulitan Menarik Talenta Baru
Generasi muda, khususnya, semakin peduli terhadap isu lingkungan. Perusahaan yang tidak ramah lingkungan akan kesulitan menarik minat generasi muda yang berkualitas untuk bergabung.

Rusaknya Reputasi Perusahaan
Tindakan perusahaan yang tidak ramah lingkungan dapat merusak reputasi perusahaan di mata publik, termasuk pelanggan, investor, dan calon karyawan. Hal ini dapat berdampak negatif pada penjualan dan nilai saham perusahaan.

Kurangnya Produktivitas Karyawan
Karyawan yang merasa tidak puas dengan komitmen perusahaan terhadap lingkungan cenderung kurang produktif dan memiliki motivasi kerja yang rendah.

Tuntutan Hukum
Perusahaan yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan lingkungan dapat menghadapi tuntutan hukum yang berujung pada denda yang besar.

Manfaat Sosial Dari Perusahaan Yang Ramah Lingkungan

Perusahaan yang ramah lingkungan tidak hanya memberikan dampak positif bagi lingkungan, tetapi juga membawa sejumlah manfaat citra perusahaan itu sendiri. 

Perusahaan ramah lingkungan umumnya memiliki reputasi yang baik di mata publik, konsumen, investor, dan karyawan. Konsumen semakin sadar akan pentingnya keberlanjutan dan lebih memilih produk dari perusahaan yang ramah lingkungan. Dan juga, pelanggan yang loyal cenderung lebih memilih produk dari perusahaan yang sejalan dengan nilai-nilai mereka.

Selain citra dan reputasi, perusahaan yang ramah lingkungan juga memiliki nilai keunggulan yang kompetitif. Produk atau jasa yang ramah lingkungan dapat menjadi pembeda di pasar yang semakin kompetitif. Hal ini didukung dengan semakin tinggi tren pasar yang memberikan syarat sertifikat ramah lingkungan. 

Yang terpenting, dengan menjadi ramah lingkungan, perusahaan juga bisa mengurangi cost di berbagai aspek. Penggunaan energi yang efisien dapat mengurangi biaya operasional. Tidak hanya itu, pengelolaan limbah yang baik dapat mengurangi biaya pembuangan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Apakah Perusahaan Anda Sudah Ramah Lingkungan?

Perusahaan yang benar-benar berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan biasanya memiliki karakteristik yang khas.

Ciri-ciri perusahaan ramah lingkungan adalah:

  • Penggunaan Energi Bersih
    Perusahaan berupaya maksimal menggunakan energi terbarukan seperti tenaga surya atau angin.
  • Pengelolaan Limbah
    Perusahaan memiliki sistem pengelolaan limbah yang efektif, meminimalkan limbah, dan mendaur ulang sebanyak mungkin.
  • Penggunaan Air
    Perusahaan mengoptimalkan penggunaan air dan menerapkan teknologi pengolahan air limbah.
  • Pengadaan Bahan Baku
    Perusahaan memilih pemasok yang juga berkomitmen terhadap praktik berkelanjutan.
  • Desain Produk Berkelanjutan
    Produk yang dihasilkan dirancang dengan mempertimbangkan siklus hidup produk, dari bahan baku hingga akhir masa pakai.
  • Pengemasan Ramah Lingkungan
    Perusahaan yang menggunakan kemasan yang minimal, dapat didaur ulang, atau terbuat dari bahan biodegradable.

Hal ini hanyalah segelintir dari ciri-ciri perusahaan yang ramah lingkungan. Namun, secara formal atau resminya, ada beberapa sertifikat yang dibutuhkan agar perusahaan ter-cap environmental friendly. 

Macam-macam Sertifikat Untuk Green Industry

ISO 14001
Ini adalah standar internasional yang paling diakui untuk sistem manajemen lingkungan. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menerapkan sistem yang efektif untuk mengontrol dampak lingkungan dari aktivitasnya.

EMAS
Eco-Management and Audit Scheme adalah skema eko-label yang diakui oleh Uni Eropa. Sertifikasi ini memberikan pengakuan atas kinerja lingkungan yang unggul dan sistem manajemen lingkungan yang efektif.

Sertifikasi Carbon Footprint
Sertifikasi ini menunjukkan bahwa perusahaan telah menghitung jejak karbonnya dan mengambil langkah-langkah untuk menguranginya.

Selain itu, ada juga sertifikat green-label yang dikhususkan untuk produk, seperti: 

Green Label
Sertifikasi ini diberikan kepada produk yang memenuhi kriteria ramah lingkungan tertentu, seperti penggunaan bahan daur ulang, energi efisien, dan rendah emisi.

ECOmark
Sertifikasi ini juga diberikan kepada produk yang memenuhi standar lingkungan yang ketat.

Energy Star
Sertifikasi ini diberikan kepada produk yang memenuhi standar efisiensi energi.

Sertifikasi Cradle to Cradle
Sertifikasi ini diberikan kepada produk yang dirancang untuk didaur ulang atau digunakan kembali secara berkelanjutan.

Hal Yang Harus Diperhatikan Untuk Memilih Sertifikat

Memilih perusahaan yang benar-benar berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan memang membutuhkan pertimbangan yang matang. Hal yang harus dipertimbangkan diantaranya adalah: 

  • Ruang Lingkup Sertifikasi: Pilih sertifikasi yang sesuai dengan jenis bisnis dan produk yang Anda tawarkan.
  • Biaya Sertifikasi: Biaya sertifikasi bervariasi tergantung pada jenis sertifikasi dan ukuran perusahaan.
  • Persyaratan Sertifikasi: Setiap sertifikasi memiliki persyaratan yang berbeda, pastikan perusahaan Anda memenuhi semua persyaratan tersebut.
  • Pengakuan Pasar: Pertimbangkan pengakuan sertifikasi di pasar Anda. Beberapa sertifikasi lebih diakui oleh konsumen tertentu.

Untuk meminimalisir kebingungan, sebaiknya Anda juga mencari tahu secara online di situs seperti Sucofindo. Sucofindo adalah lembaga yang bergerak di bidang konsultasi dan sertifikasi. Tidak hanya Anda bisa belajar lebih banyak tentang standar-standar perusahaan hijau, tapi juga dibantu untuk mendapatkan sertifikasi yang Anda butuhkan. 

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait