ArtikelKonsultasi

Proses Perkembangan Smelter Emas di Indonesia

Progres Pembangunan Nilai Komoditas Smelter Emas

Smelter emas milik Freeport Indonesia kini menjadi topik yang sedang dibicarakan di Indonesia, sebab fasilitas pengolahan emas tersebut sedang dibangun di wilayah Gresik. Progresnya sudah lebih dari lima puluh persen dan sesuai dengan perkiraan perencanaan pembangunan awalnya.

Membangun smelter tersebut menjadi sarana untuk meningkatkan nilai tambah komoditas emas sebagai salah satu sumber daya mineral. Smelter mampu mengolah emas hingga kualitasnya mencapai standar internasional, sehingga bisa dimanfaatkan bagi kemajuan ekonomi negeri.

Lalu, bagaimana proses perkembangan smelter di Indonesia? Lebih jelas mengenai topik satu ini, lebih baik jangan lewatkan informasi berikut!

Inovasi Smelter Emas Freeport Gresik

Sebagai upaya untuk memaksimalkan potensi emas di dalam negeri, pemerintah membangun smelter sebagai fasilitas pemurnian logam yang bisa menghasilkan emas serta jenis logam berharga lainnya. 

Proses pembangunan dimulai dengan peletakan batu pertama di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur. Harapannya, smelter mampu menghasilkan dan mewujudkan hingga 35 ton emas per tahun. Angka tersebut setara dan mendekati nilai investasi smelter yang mencapai puluhan triliun.

Demi menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengoptimalkan sumber daya mineral Indonesia yang potensial, konstruksi smelter emas pun melibatkan 40.000 orang tenaga kerja. Tepatnya, fokus pemanfaatan tenaga kerja tersebut diutamakan untuk pekerja yang berasal dari Jawa Timur. 

Lajur Perkembangan Smelter Emas Arahan Menteri BUMN 

Erick Thohir, sebagai Menteri BUMN, membeberkan bahwa inovasi smelter ini memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan Freeport Indonesia. Pendapatan perusahaan naik dengan signifikan seiring dengan meningkatnya kapasitas Freeport dalam memproduksi emas dan produk logam lainnya.

Tidak sembarangan, kenaikan pendapatan Freeport mencapai 100% dari tahun sebelumnya. Hal tersebut membuat Freeport juga mengalami peningkatan keuntungan bersih. Menurut Erick Thohir, faktor seperti penambahan kapasitas produksi sampai kenaikan harga tembaga menjadi penyebab pendapatan dan keuntungan Freeport Indonesia kian meningkat.

Proses akuisisi saham dari pemerintah terhadap Freeport Indonesia sebanyak 51% pun turut membantu keberlangsungan inovasi serta kinerja di dalam pengoperasian Freeport. Kemudian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan suaranya dengan menyebutkan bahwa smelter emas yang sedang dibangun termasuk yang paling besar di dunia. 

Hilirisasi Smelter Emas di Industri Tembaga  Indonesia

Smelter menerapkan desain berbentuk single line dengan kemampuan mengolah konsentrat tembaga hingga 1,7 juta ton per tahun. Kapasitas tersebut melebihi kapasitas dua smelter tembaga lainnya yang berada di Swedia dan China dengan kapasitas 1,6 juta ton. 

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa pengadaan smelter di Indonesia bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri yang berfokus di sektor tembaga. Hal tersebut mengingat Indonesia memiliki cadangan tembaga yang amat besar, hingga termasuk dalam tujuh negara yang jumlah cadangan tembaganya paling besar.

Melihat potensi yang besar tersebut, maka seharusnya perlu dimaksimalkan untuk mendukung kemakmuran rakyat. Itulah mengapa, tujuan utama smelter adalah sebagai sarana menciptakan nilai tambah setinggi mungkin bagi perekonomian Indonesia.

Freeport Produksi 50 Ton Emas per Tahun

Kapasitas produksi emas oleh Freeport Indonesia akan semakin meningkat dengan adanya smelter, atau pabrik fasilitas aktivitas pemurnian konsentrat tembaga. Angka produksinya akan mencapai hingga 50 ton emas per tahun.

Hal tersebut mungkin terjadi sebab pembangunan smelter untuk tembaga juga bersamaan dengan pembangunan precious metal refinery, sehingga mampu mengolah emas sebagai sumber mineral mentah berharga lainnya.

Hasil produksi emas dalam bentuk batangan tersebut kelak akan didistribusikan dan dibeli oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Emas tersebut juga sudah diproses agar produksinya dapat diserap ke dalam rencana pembentukan Bank Emas atau Bullion Bank di Indonesia.

Selain 50 ton emas per tahun, produk utama smelter emas serta precious metal refinery yang sedang dibangun juga meliputi 600 ribu ton katoda tembaga per tahun, serta 150 ton hingga 200 ton perak batangan per tahun, sesuai penjabaran dari Tony Wenas, sang Presiden DIrektur PT Freeport Indonesia.

Kemajuan Proyek Smelter Freeport Indonesia

Progres pembangunan smelter ternyata 54,5% lebih cepat dari target yang ditentukan oleh pemerintah sebesar 52,9%. Perkembangan pembangunan smelter di Februari 2023 lalu pun juga sudah sampai 56,6% dari target yang telah direncanakan.

Kemajuan fisik pabrik pemurnian milik Freeport Indonesia tersebut sudah mengalami kemajuan yang lebih banyak dibandingkan saat groundbreaking, atau peletakkan batu pertama, yang melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober tahun 2021. 

Rencana Penyelesaian Konstruksi Smelter

Penyelesaian konstruksi smelter dijadwalkan hingga Desember 2023, diikuti oleh tahap operasional yang dimulai akhir Mei 2024 dan mencapai operasi penuh pada akhir Desember 2024. Saat beroperasi penuh, smelter memerlukan 1.500 tenaga kerja, sementara selama proses konstruksi, sekitar 40.000 tenaga kerja akan terlibat secara kumulatif. 

Adapun, Tony Wenas menyoroti efek berganda yang signifikan dari proyek smelter ini, mencapai 6-7 kali lipat pada perekonomian dalam negeri. Smelter akan memproduksi emas, tembaga, dan logam berharga lain yang digunakan dalam berbagai industri, terutama dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik.

Smelter Emas dalam Hilirisasi Komoditi Tambang

Selain berdampak pada industri Battery Electric Vehicle (BEV), smelter emas juga mendukung produksi bahan dasar seperti kabel. Dilo Seno Widagdo, Direktur Pengembangan Usaha MIND ID, memperkuat upaya percepatan proyek smelter emas. Proyek ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam hilirisasi komoditi hasil tambang. 

Selain digunakan dalam industri Battery Electric Vehicle (BEV), smelter emas juga mendukung produksi tembaga, seperti kabel. Dalam upaya percepatan proyek smelter emas, Dilo Seno Widagdo, Direktur Pengembangan Usaha MIND ID, menyoroti pentingnya peran Indonesia dalam hilirisasi komoditi hasil tambang. 

Smelter emas menjadi bukti nyata komitmen Indonesia untuk meningkatkan perekonomiannya dan sebagai penyedia pasokan barang-barang tambang yang dicari secara global. Dengan kekayaan alam tambang, Indonesia kini bergerak menuju kemandirian dalam industri ini.

Potensi Kemandirian Smelter Emas dalam Perekonomian Nasional

Kemandirian tersebut ditunjukkan melalui keberadaan smelter yang mampu memproses dan mengolah produk setengah jadi maupun produk jadi. Sehingga, komoditi yang dimiliki oleh Indonesia pun mendapatkan nilai tambah untuk memaksimalkan potensi ekonominya.

Menutup pernyataannya, Direktur Pengembangan Usaha MIND ID tersebut pun menambahkan harapannya agar kekayaan alam Indonesia dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mendukung kemakmuran seluruh masyarakat Indonesia.

Demikian proses perkembangan smelter emas di Indonesia yang mampu menghasilkan hingga 50 ton emas per tahunnya. Dalam pelaksanaannya, smelter tentu saja perlu diimbangi dengan penerapan prinsip berkelanjutan. 

Oleh karena itu, bekerja sama dengan perusahaan seperti Sucofindo yang menyediakan layanan komprehensif menjadi solusinya. Kami akan membantu verifikasi dokumen dan pembangunan smelter untuk pemilik fasilitas pemurnian demi persyaratan ekspor mineral. Hubungi kontak Sucofindo agar terhubung langsung dengan kami dan mendapatkan informasi lengkap tentang layanan-layanan kami.

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait