Apa saja jenis jenis besi scrap?
SuperSCI, tentunya sudah tidak asing lagi dengan benda bernama besi. Besi merupakan logam yang luar biasa bermanfaat bagi manusia dan telah digunakan di berbagai sektor industri mulai dari konstruksi, manufaktur hingga otomotif. Nah, bagaimana dengan besi scrap atau besi rongsok?
Seiring dengan hasil alam penghasil besi semakin sulit, penggunaan material besi sisa atau besi scrap pun turut meningkat. Besi scrap merupakan besi bekas hasil pemakaian seperti besi bekas pembongkaran rumah, gedung, pabrik atau sisa-sisa produksi, peralatan produksi yang sudah diafkir, dan lain-lain. Besi scrap sering kali bentuknya tidak beraturan, ada yang berbentuk pipa, batang ataupun lempengan logam dengan potongan yang cenderung tidak teratur.
Besi scrap merupakan komoditas yang memiliki pasar tersendiri, permintaan rutin akan komoditi ini membuat banyak orang tergiur untuk menekuninya. Menurut data Kementerian Perindustrian tahun 2018 produksi baja nasional 7 juta ton. Jika bahan baku dua kali lipat dari produksi, maka diprediksi kebutuhan bahan baku besi scrap mencapai 14 juta ton. Sedangkan, berdasarkan data organisasi untuk pembangunan dan ekonomi (OECD) pada 2013, total kebutuhan baja di Indonesia mencapai 12,69 juta ton. Sedangkan 8,19 juta ton di antaranya berasal dari impor dengan nilai 14,9 miliar dolar AS. Saat ini, 70% dari kebutuhan itu masih dipenuhi dengan impor. Artinya, 30% kebutuhan besi scrap dipenuhi dari dalam negeri atau angkanya 4 juta ton per tahun. Merujuk harga steelindonesia.com dimana besi scrap Grade A sampai Grade C rata-rata Rp 4.500 per kg, maka estimasi kapitalisasi bisnis besi scrap nasional mencapai Rp 18 triliun setahun atau sekitar Rp 1,5 triliun per bulan atau Rp 50 miliar per hari.
Baca Juga: Begini Cara Mendapatkan Zero Accident Award, Anda Wajib Coba!
Jenis-jenis Besi Scrap
Dalam proses jual beli dalam jumlah besar diperlukan pihak independen yang dapat memastikan kualitas dan kuantitas besi scrap tersebut. Sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut adalah ISRI 2017 (Institute Of Scrap Recycling Industries Inc.), nah dalam proses penentuan kuantitas, besi scrap diklasifikasi berdasarkan jenis bahannya seperti:
1. Ferrous Scrap, yang terdiri dari:
– HMS 1
– HMS 2
– < 3 mm thickness
– Cast Iron
– dan lain-lain
2. Non Ferrous Scrap, yang terdiri dari:
– Stainless Steel (SS)
– Alumunium ( Al )
– Cupper ( Cu )
– Titanium (Ti)
– dan lain-lain
3. Impurities, yang terdiri dari:
– Karet
– Concrete
– Plastic
– Fiber
– dan lain-lain
Baca Juga: Ini Perbedaan NDT (Non-Destructive Test) & DT (Destructive Test)!
Sedangkan, berdasarkan ukuran/dimensional besi scrap diklasifikasikan sebagai berikut :
-
Heavy Melting Scrap (HMS) 1 adalah Besi /Fe tuang yang memiliki kadar Carbon < 5%, tebal > 6mm , lebar 0,50 x 1,60 m
-
Heavy Melting Scrap (HMS) 2 adalah Besi Baja/Fe yang memiliki kadar Carbon < 5% tebal 3 – 6mm , lebar 0,50 x 1,60 m
-
< 3 MM adalah Besi Baja/Fe yang memilki tebal < 3 mm, lebar 0,50 x 1,60 m
-
Cast Iron adalah Besi Baja/Fe yang memiliki kadar Carbon Tinggi atau biasa > 5%
-
Non Ferrous Scrap adalah Besi Baja yang memiliki unsur Panduan lebih dari satu jenis (Carbon + Al ; Cu : Titanium)
-
Over Size adalah Material Steel Scrap Ferrous dan Non Ferrous yang memiliki size/ukuran melebihi ukuran/spesifikasi yang dipersyaratkan, sehingga memerlukan proses pemotongan lebih dulu agar sesuai dengan spesifikasi/ukuran yang dipersyaratkan
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sektor Konstruksi, Anda bisa membaca artikel kami di sini. Jika Anda dan perusahaan Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait layanan kami, hubungi dan konsultasikan hal tersebut di sini.