Kesehatan

Ketahui pengelompokkan jenis APD yang sesuai dengan lokasi pekerjaannya

Ketahui pengelompokkan jenis APD yang sesuai dengan lokasi pekerjaannya.

APD atau yang disebut juga Alat Pelindung Diri menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per.08/MEN/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja.

Baca Juga: 11 Zat Berbahaya Pemicu Alergi Pada Jenis Kosmetika Abal-abal

Ada berbagai jenis APD, tergantung pada pekerjaan beserta resiko yang harus dihindari oleh para pekerja. Nah, berikut ini ada 3 pengelompokkan jenis APD yang sesuai dengan lokasi pekerjaannya, yuk disimak!

1. APD di Area Pertambangan (Minyak & Gas)

Pekerjaan pada sektor pertambangan memiliki beberapa resiko pekerjaan yang beda dari pekerjaan biasa. Pekerja dituntut untuk melindungi diri dari reruntuhan bebatuan atau kesulitan bernapas dalam bekerja. Adapun penggunaan Safety Goggles sebagai pelindung mata, Ear Muff sebagai pelindung pendengaran, Safety Helmet sebagai pelindung kepala, Safety Vest sebagai pelindung bagian tubuh (torso), Masker atau Respirator sebagai pelindung pernapasan, Safety Gloves sebagai pelindung tangan, dan Safety Shoes sebagai pelindung kaki.

Adapun ketentuan pada alat pelindung diri yang perlu diperhatikan. Seperti contohnya penggunaan Safety Goggles yang berbeda dari kacamata biasanya, pelindung mata ini harus menutupi mata secara keseluruhan termasuk bagian samping agar mata dapat terlindungi dari terpaan debu di area pertambangan atau cipratan minyak saat proses drilling. Begitu juga dengan EarMuff yang harus memenuhi standar dengan terdapatnya busa lembut sebagai bantalan yang kedap untuk mereduksi suara masuk ke dalam telinga.

2. APD di Laboratorium

Laboratorium erat kaitannya dengan zat berbahan kimia berbahaya yang sangat berisiko bagi pekerjanya. Maka, dibutuhkan alat pelindung diri yang sesuai demi kesehatan dan keselamatan dalam bekerja. Dalam laboratorium kita membutuhkan jas laboratorium yang tidak mudah terbakar dan bereaksi pada asam, Safety Shoes kuat untuk menahan bahaya kimia dan mekanik yang terdapat lapisan baja di depannya (steel toe) demi pekerjaan yang berhubungan dengan alat berat seperti silinder gas. Pelindung mata dan wajah pada pekerjaan ini dapat menggunakan berbagai macam seperti contohnya Kacamata Safety, Safety Goggles, perisai pengelas, Perisai Wajah. Jangan lupakan pelindung tangan berupa Safety Gloves untuk melindungi kulit tangan dari zat berbahan kimia.

Adapun kebutuhan yang perlu dipenuhi demi keselamatan kerja di Laboratorium yaitu First Aid Kit yang berisikan buku petunjuk, kasa steril (dalam berbagai ukuran), perban (dalam berbagai ukuran), dan juga kebutuhan larutan yang dipersyaratkan dalam First Aid Kit. Laboratorium juga harus dilengkapi dengan Fire Extinguisher (Alat Pemadam Api) sebagai bentuk preventif jika terjadi kebakaran. Jangan lupa dengan akses Emergency Exit (pintu darurat) yang tidak terkunci agar pekerja dapat menggunakan pintu tersebut sebagai akses keluar dari laboratorium jika terjadi kecelakaan.

3. APD untuk pekerjaan di ketinggian

Kita biasa menemui pekerjaan ini pada bidang konstruksi gedung-gedung tinggi yang membutuhkan alat ekstra untuk mengurangi risiko cedera serius akibat terjatuh dari tempat kerja. Alat-alat yang digunakan sangat berbeda dari APD lainnya. Hal yang perlu kita persiapkan adalah Safety Belt, Full Body Harness, Shock Absorber, Lanyard, Anchor Point, Fall Arrester, Lifeline, dan Retractable Lifeline. Mungkin kamu asing dengan nama-nama komponen APD di pekerjaan ini. Yuk, kita ulas bersama.

Pertama, penggunaan Safety Belt yang digunakan di pinggang berfungsi untuk membatasi gerak agar tidak terjatuh dari ketinggian. Selanjutnya dibutuhkan juga Full Body Harness untuk melindungi semua bagian pada tubuh untuk mengurangi resiko cedera ketika jatuh dari ketinggian. Demi melengkapi komponen pelindung badan, dibutuhkan Shock Absorber / Peredam Kejut untuk menyerap energi kinetik dan mengurangi tekanan yang timbul akibat terjatuh. Adapun Lanyard atau tali pendek yang dipasangkan sejajar dengan dada yang berfungsi untuk membatasi guncangan saat jatuh bebas.

Anchor Point juga menjadi komponen penting pada pekerjaan ini, kegunaannya sama seperti jangkar yang tertancap pada bidang datar dan mampu menahan beban setidaknya 363 Kg setara dengan empat kali berat pekerja. Tali yang dapat bergerak mengikuti pergerakan pekerja secara vertikal atau horizontal disebut Fall Arrester yang dapat mencengkeram Lifeline jika pekerja tiba-tiba terjatuh. Komponen akhir yang sama pentingnya yaitu Lifeline atau tali pengaman fleksibel, biasanya dikaitkan pada Anchor Point. Sedangkan Retractable Lifeline berfungsi untuk menahan tubuh dengan tali yang dapat memanjang atau menarik tubuh ke posisi semula (seperti seat belt mobil).

Baca Juga: Ini Perbedaan NDT (Non-Destructive Test) & DT (Destructive Test)!

Dari berbagai macam bentuk APD serta jenisnya, apakah perusahaan Anda sudah memenuhi ketentuan APD sesuai dengan fungsinya? Karena penggunaan APD harus sesuai dengan kegunaan dan fungsinya loh agar para pekerja tidak berujung fatal dalam bekerja.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sektor Kesehatan Anda  bisa membaca artikel kami di sini. Jika Anda dan perusahaan Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait layanan kami, hubungi dan konsultasikan hal tersebut di sini.

Referensi:

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kesehatan-dan-Keselamatan-Kerja-Komprehensif.pdf

https://www.safetysign.co.id/news/254/Bekerja-di-Ketinggian-Mengenal-Komponen-Sistem-Perlindungan-Bahaya-Jatuh-Fall-Protection-Systems

Artikel Lainnya

Suka dengan apa yang Anda baca?
Bagikan berita ini:

Berita Terkait