Zat berbahaya kosmetik abal-abal
Sebagian wanita kerap mengalami alergi pada kulit setelah pemakaian produk makeup atau kecantikan. Tak jarang, selain rasa gatal timbul juga bintik-bintik bahkan rona kemerahan yang diakibatkan reaksi hebat pada bagian kulit. Selain menganggu penampilan, alergi ini juga bisa menjadi indikasi awal timbulnya alergi terhadap suatu zat hingga gejala kanker kulit.
Baca Juga: Cara Mengurus SVLK dan Persyaratannya
Berikut daftar kandungan dalam produk kosmetik penyebab alergi kulit:
Resin
Resin banyak digunakan dalam produk kecantikan untuk menciptakan aroma wangi sering menyebabkan alergi kulit, seperti body lotion, body butter, lip balm dan lainnya. Sebaiknya mencari produk yang bebas wewangian.
Phthalate
Bahan pembuat plastik umumnya terdaftar sebagai phthalate DBP atau di-n-butyl , yang sering digunakan dalam produk cat kuku. Ftalat dianggap zat karsinogen (penyebab kanker) yang memungkinkan bayi terkena cacat lahir, ruam alergi dan eksim. Di Eropa penggunaan zat tersebut telah lama dilarang.
Isopropyl Alcohol
Zat ini dapat menyebabkan iritasi kulit dan merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri dapat tumbuh dengan subur. Sering terdapat di produk toner pembersih wajah.
Shea Butter
Orang yang alergi terhadap kacang bisa sangat peka terhadap shea butter maupun cocoa butter . Hindari kandungan shea butter pada produk pelembap kulit tangan seperti body butter dan body spa .
Triclosan
Ritual mencuci tangan dengan sabun yang mengandung triclosan dalam beberapa kasus bisa menimbulkan ruam gatal pada telapak tangan dan jari. Jika Anda mengalaminya, sebaiknya hindari sabun yang mengandung bahan tersebut.
Formaldehid
Sebagian besar produk kecantikan khususnya untuk produk kulit dan produk perawatan rambut mengandung bahan formaldehid seperti urea imidazolidinyl atau Quaterinium 15 , yang sangat reaktif. Kontak yang sering terjadi adalah pada kuku dan rambut.
Dermatolog Dr. Marsha Gordon mengatakan, penyebab dermatitis karena cat kuku adalah kelopak mata dan kulit tangan yang kemerahan. Saat mengoleskan pelembab ke mata dan kulit, zat alergi ini bisa berpindah dari tangan ke bagian tubuh lainnya.
Paraben
Bahan pengawet ini paling banyak digunakan dalam produksi massal karena harganya murah dan stabil. Hampir sulit menemukan produk tanpa paraben seperti metil, propil, dan hydroxybenzoate benzil. Reaksi alergi yang diakibatkan bahan ini adalah ruam kemerahan. Bahkan penelitian terakhir di Inggris menyebutkan kandungan paraben yang tinggi dapat menyebabkan kanker payudara.
Senyawa Asam
Mayoritas asam seperti azelaic, alpha hidroksi, benzoat, laktat, sorbat dalam ukuran sedikit masih bisa ditoleransi tubuh. Namun asam sinamat mengakibatkan reaksi alergi meski dalam dosis kecil. Bahan yang banyak di temukan dalam pasta gigi menyebabkan rasa gatal dan kering pada gusi, bibir dan sekitar mulut. Agar aman, pilihlah produk pasta gigi tanpa asam sinamat .
Baca Juga: Ini Bedanya Sertifikasi dan Pengujian yang Wajib Anda Ketahui
Paraphenylenediamine (PPD)
Bahan ini terdapat pada pewarna rambut permanen. Akibatnya, alergi bisa berupa ruam kemerahan pada kulit kepala, garis rambut di dahi, leher hingga belakang telinga. Alergi terhadap PPD akan meningkat seiring bertambahnya usia.
Sodium Lauryl Sulfate (SLS) and Ammonium Lauryl Sulfate (ALS)
Zat ini sering digunakan sebagai campuran shampoo, pasta gigi, sabun pembersih wajah, dan sabun mandi. SLS dan ALS dapat menyebabkan iritasi kulit. Yang lebih bahaya lagi, zat ini dapat dengan mudah diserap tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan mata penyebab katarak.
Propylene Glycol
Zat ini dapat menyebabkan kemerahan pada kulit dan dermatitis kontak. Selain itu juga dapat merusak fungsi organ ginjal dan hati.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Sektor Aktivitas Ilmiah dan Teknis Anda bisa membaca artikel kami di sini. Jika Anda dan perusahaan Anda membutuhkan informasi lebih lanjut terkait layanan kami, hubungi dan konsultasikan hal tersebut di sini.