Layanan
Pilot Project Voluntary Carbon Market
Penjelasan Pilot Project Voluntary Carbon Market
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) mengumumkan pasar karbon sukarela Indonesia antar BUMN yang akan aktif pada 2023. Hal itu ditandai dengan Penandatanganan intent letter diantara BUMN (Pertamina, Perhutani, PLN, MindID, SIG, Pupuk Indonesia, PTPN 3 selaku Project Pilot, dan ID Survey – BKI selaku fasilitator) pada Oktober 2022 di acara G20 Bali. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung penurunan target emisi NDC pada tahun 2030, dengan membiayai ketersediaan proyek-proyek yang berkontribusi dalam pengurangan dan/atau penghilangan emisi, baik berbasis alam maupun berbasis teknologi. Kemudian, pada akhirnya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memfasilitasi pengembangan pasar karbon sukarela Indonesia yang memungkinkan mereka bertindak sebagai :
- Penjual, bagi BUMN yang memiliki jumlah target surplus karbon (net penyisihan) dan/atau kredit karbon yang telah divalidasi dan bermaksud untuk menjual
- Pembeli, untuk BUMN yang memiliki jumlah target karbon negatif (penyisihan bersih) yang telah divalidasi wajib menyeimbangkan target karbon dengan mengimbangi penyisihan surplus BUMN lain dan/atau membeli kredit karbon.
Ruang Lingkup Pilot Project Voluntary Carbon Market
Proyek percontohan pasar karbon memiliki tujuan yang melingkupi:
- Mencapai sinergi antar BUMN dalam mendorong agenda dekarbonisasi
- Solusi hemat biaya potensial untuk mengatasi biaya pengurangan internal
- Pendapatan karbon untuk memberi insentif pengembangan proyek adalah milik BUMN (yaitu keuangan tambahan)